Mahasiswa Ciptakan Robot Pendeteksi Korban
Posted on and filed under Berita Utama . You can follow any responses to this entry through theRSS 2.0 . You can leave a response or trackback to this entry from your site
YOGYAKARTA – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta kembali mengukir prestasi dalam bidang penemuan
teknologi.Mereka berhasil menciptakan robot pendeteksi keberadaan korban
bencana alam yang diberi nama Quadcopter.
Selain dapat mengetahui
keberadaan dan jumlah korban, robot tersebut juga bisa membantu tim SAR
dalam mengevakuasi korban. Robot yang dibuat sembilan mahasiswa ini
menyabet gelar juara pada kompetisi The 13th International Robot
Olympiad 2011 yang diselenggarakan di Universitas Tarumanegara, Jakarta,
pertengahan Desember kemarin.
Koordinator tim
robot UGM Andika Pramanta Yudha mengatakan, penciptaan robot ini
terinspirasi dari bencana erupsi Merapi,26 Oktober 2010 lalu.Saat
itu,petugas menemui kendala dalam melakukan evakuasi korban yang
terjebak di reruntuhan bangunan. Apalagi kondisi lingkungan juga
membahayakan keselamatan petugas. Korban baru bisa dievakuasi setelah
situasi aman.
”Inilah yang melatarbelakangi kami
membuat robot ini. Apalagi gempa dan erupsi tetap menjadi ancaman di
sini (DIY),” ungkap Andika di Kampus UGM kemarin. Andika
menjelaskan,Quadcopter ini merupakan robot terbang yang dapat membawa
muatan berupa robot mobil yang dapat terbang ke lokasi titik bencana dan
memantau kondisi dari atas. Pada titik bencana,Quadcopter akan
menerjunkan robot mobil yang dapat menelusup ke reruntuhan dan
mendeteksi keberadaan korban.
Kemudian robot
mengirimkan data lingkungan sekitar berupa suhu, konsentrasi gas
beracun, dan lain-lain ke pusat pengendali yang berada jauh dari lokasi
bencana. Dengan demikian tim SAR dapat mengetahui lokasi korban dan
kondisi lingkungan sekitar. ”Quadcopter ini memiliki daya jelajah sejauh
1 km dengan lama terbang 15 menit, tergantung daya baterai. Begitu pula
dengan robot mobil yang memiliki daya jelajah 1 km dengan kemampuan
sensor sejauh 6 meter,”papar Andika.
Robot
terbang ini terdiri atas empat baling-baling yang bagian bawahnya
terdapat rangka untuk menempatkan robot mobil. Mereka memasang sejumlah
sensor penyetabil seperti sensor gyro untuk mendeteksi percepatan sudut,
sensor akselerometer yang berguna untuk mengontrol kemiringan, serta
GPS untuk mengirimkan posisi koordinat lokasi Quadcopter. Untuk exploler
botatau robot mobil dilengkapi dengan kamera untuk melihat kondisi di
lokasi bencana.
Pada robot ini juga ditanamkan
sensor inframerah untuk mendeteksi keberadaan korban yang masih
hidup.Selain itu,disiapkan sensor suhu. ”Total untuk membuat robot ini
menghabiskan dana Rp8,8 juta, terdiri atas robot terbang Rp3,8
juta,robot darat Rp2 juta, dan groundstationRp3 juta,”jelasnya. Andika
menambahkan, ke depan, robot ini akan dikembangkan dengan menambahkan
sensor lain seperti sensor gas atau sensor vulkanik serta bisa
disesuaikan dengan kebutuhan bencana.
Selain
untuk menemukan korban bencana, ke depan robot ini diharapkan bisa
melakukan pengedropan obat di lokasi sulit. Dosen pembimbing tim robot
UGM Ilona Usuman menambahkan, selain menyabet medali emas dalam kontes
tersebut, pihaknya lewat robot Indonesiana juga mendapatkan medali
perak.
0 Responses for “ Mahasiswa Ciptakan Robot Pendeteksi Korban”
Leave a Reply

Recently Commented
Recent Entries
Photo Gallery

Powered by Blogger.
Popular Posts
-
Pemimpin baru Korut Kim Jong-un (tengah, barisan depan) berpose bersama para tentara di Divisi Tank Seoul Ryu Kyong Su 105. Meski peralat...
-
JAKARTA – Pemerintah akan melakukan pembinaan menyeluruh terhadap pelaku usaha ekonomi kreatif guna meningkatkan nilai tambah di sektor t...
-
WASHINGTON— Amerika Serikat (AS) mulai memfokuskan strategi pertahanannya di Asia pada tahun ini. Strategi yang diungkapkan Presiden Barack ...