Militer Korut Kian Kuat

Posted on and filed under . You can follow any responses to this entry through theRSS 2.0 . You can leave a response or trackback to this entry from your site


ImagePemimpin baru Korut Kim Jong-un (tengah, barisan depan) berpose bersama para tentara di Divisi Tank Seoul Ryu Kyong Su 105. Meski peralatan tempur Korut tergolong kuno, kekuatan militer mereka tetap disegani.

SEOUL– Strategi militer Korea Utara (Korut) menunjukkan peningkatan dalam pertahanan terhadap serangan dari Korea Selatan (Korsel). Korut siap menghadapi segala kemungkinan buruk jika Semenanjung Korea terjerumus dalam peperangan. Superioritas kekuatan militer Korut itu diungkapkan Institut Kajian Ekonomi Korea (KERI) berbasis di Seoul.

Menurut KERI, Pyongyang saat ini memiliki 1,02 juta prajurit dan sejumlah tank,kapal perang,dan artileri pertahanan udara. Total prajurit Korut meningkat menjadi 1,2 juta. “Kenyataan muram ini tidaklah salah untuk mengatakan kekuatan militer Korut semakin kuat. Kita perlu ingat bahwa Korut jauh lebih kuat dalam jumlah pasukan, khususnya dalam struktur militer dan pengerahan untuk perang ofensif,” ungkap pernyataan KERI pada Reuters.

Korsel hanya memiliki 700.000 prajurit ditambah dukungan 28.000 pasukan Amerika Serikat (AS).Namun para pengamat mengatakan, meski jumlah tentara Korut lebih besar,Korut tidak memiliki peluang memenangkan peperangan karena perlengkapan militer mereka yang lebih kuno dan tidak modern.Para pakar mengungkapkan, meski Korut dapat mengambil kesempatan di awal peperangan yang mungkin terjadi, kekuatan udara Korsel dan AS dapat membalikkan keadaan.

Kedua Korea secara teknis masih dalam kondisi perang karena mereka hanya menandatangani gencatan senjata untuk mengakhiri Perang Korea 1950–1953. Sebab itulah, hingga saat ini Korut dan Korsel kerap terjebak dalam konflik di perbatasan. Hanya kurang sebulan setelah Pemimpin Korut Kim Jongil meninggal dunia, Korut menegaskan membuat prioritas utamanya untuk mendahulukan kepentingan militer.

Anggaran negara Korut juga banyak tersedot untuk membiayai pasukannya yang jumlahnya sangat banyak. KERI menyarankan Korsel harus melancarkan serangan balik lebih cepat jika Korut menyerang. “Satu-satu cara untuk mencegah serangan oleh Korut ialah serangan balik dalam skala perang tanpa memandang besarnya serangan, meskipun serangan Korut hanya perang gerilya regional skala kecil,” demikian keterangan KERI.

Meskipun Korut saat ini memiliki pesawat tempur lebih sedikit dibandingkan pada 1986, kekuatan udaranya meningkat dengan jet tempur MiG-29 sejak 1990-an. Selain itu,juga Korut memiliki sejumlah kapal selam. Namun, pengamat mengatakan bahwa sebagian besar perlengkapan Angkatan Udara dan Angkatan Laut Korut sudah kuno dan karena suplai bahan bakar yang rendah, berarti Pyongyang tidak dapat melakukan operasi militer jangka panjang.

Sebagian besar anggaran Korut digunakan untuk mengembangkan program senjata pemusnah massal.Padahal, Korut dikenai sanksi internasional sejak 2006 karena melakukan uji coba nuklir dan misil jarak jauh. Pada 2010, Pyongyang mengumumkan sebuah fasilitas pengayaan uranium yang membuka rute kedua untuk membuat bom atom seiring program plutonium mereka.

Menurut para pengamat, pemimpin baru Korut Kim Jong-un mengikuti jejak militeristik ayahnya,Kim Jong-il. Jong-un bisa memerintahkan lebih banyak uji coba nuklir dan rudal untuk mencitrakan dirinya sebagai pemimpin bertangan besi seperti ayah dan kakek,Kim Il-sung. Kementerian Pertahanan Korsel kemarin menandatangani rencana kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam rangka menangkal serangan militer Korut.

Seoul dan Washington bakal meningkatkan kerja sama pertahanan dan latihan militer. “Kita percaya bahwa masih ada kemungkinan provokasi dari Korut selama pemerintahan Jong-un,” ujar Deputi Menteri Pertahanan Korut Lim Kwan-bin kepada AFP. Kementerian Pertahanan Korsel juga merilis kebijakan luar negeri 2012.

“Kita akan meningkatkan kekuatan pertahanan yang lebih solid,”ungkap otoritas Korsel. Kementerian Luar Negeri AS menganggap penolakan Korut untuk bekerja sama dengan Korsel merupakan sikap yang buruk.“Ini bukan situasi kondusif karena Korut tidak mau kembali ke meja perundingan enam pihak untuk pelucutan nuklir,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland, yang menyarankan Korut meningkatkan hubungan dengan Korsel dan menunjukkan komitmen dalam denuklirisasi.

Di Beijing, diplomat senior AS Kurt Campbell kemarin bertemu para pejabat Kementerian Luar Negeri China. Fokus kunjungan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Timur dan Pasifik itu adalah stabilitas Korea setelah kematian Kim Jong-il. Di Pyongyang, lebih dari 100.000 orang mengikuti pawai sebagai dukungan bagi Jongun pada Selasa (3/1) lalu. Rakyat Korut memuji pemimpin baru mereka sebagai “pengganti yang agung”.KCNA melaporkan pawai itu digelar di Lapangan Kim Il-sung serta dihadiri para pejabat pemerintahan dan militer Korut.

0 Responses for “ Militer Korut Kian Kuat”

Leave a Reply

Recently Commented

Recent Entries

Photo Gallery

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Sitemap