Musik Indonesia Kian Ceria

Posted on and filed under . You can follow any responses to this entry through theRSS 2.0 . You can leave a response or trackback to this entry from your site

ImageJAKARTA– Industri musik Tanah Air kini terasa ceria dan meriah dengan kehadiran musisi atau penyanyi baru berkonsep boyband dan girlband. 


Kehadiran mereka yang secara masif terasa pada medio 2011 diprediksi akan semakin memberi warna pada dunia musik 2012 ini dan bahkan diprediksi mampu menggeser dominasi musik Melayu yang beberapa tahun belakangan mendominasi musik Indonesia. Gejala menguatnya tren boyband dan girlband bisa dilihat dari kian intensifnya penampilan mereka pada sejumlah program musik di stasiun televisi swasta.

Nama-nama seperti SM*SH,7Iconsudahtidakasing lagi bagi penikmat musik,bahkan mereka sudah menjadi ikon baru remaja di Tanah Air.Konsep musik dan lagu yang ceria, didukung wajah personel yang cantik danr upawan, serta kemampuan dancemereka memberi tawaran baru yang menarik. Kesuksesan SM*SH dan 7Icon yang harus diakui sebagai buah dari boomingKorean Pop (K-Pop) pun menginspirasi munculnya boyband dan girlband baruseperti Cherrybelle,Treeji, dan Princess.

Produser Eksekutif Program Musik Dahsyat RCTI Jahja I Rianto mengakui tingginya animo masyarakat terhadap munculnya boyband dan girlband. Hal tersebut menurutnya terlihat dari ramainya acara musik di stasiun televisi yang menayangkan mereka. “Mungkin karena ini sesuatu yang baru muncul sehingga masyarakat amat tertarik, ”katanya. Membeludaknya boyband dan girlbandyang tampil secara seragam baik dari sisi lagu maupun gaya pada akhirnya akan terseleksi dengan sendirinya.

Wabah K-Pop yang berdampak pada kemunculan grup vokal di Indonesia mulai marak sejak kemunculan SM*SH dan 7icon. Keduanya bisa dibilang sebagai pelopor munculnya wabah boybanddan girlband. Pengamat musik senior Bens Leo kepada harian Seputar Indonesia (SINDO) mengatakan awal tahun 2012 bisa saja menjadi awal yang indah bagi kejayaan boybanddan girlband di Indonesia.

Kesuksesan SM*SH dan 7icon yang dikontrak beberapa iklan dan sinetron mendorong kelompok vokal lain untuk mengikuti jejak keduanya.Terlebih dengan adanya program pencarian bakat boyband dan girlband di salah satu televisi swasta. Namun dia mengingatkan, banyaknya boyband dan girlband yang muncul tanpa seleksi yang ketat justru akan berdampak negatif bagi eksistensi boyband dan girlband.

Masyarakat cenderung akan cepat bosan dengan penampilan mereka yang begitu-begitu saja.Apalagi,di antara boyband dan girlband ini, rata-rata hanya menjual penampilan dan kepiawaian dalam menari. “Saya tidak yakin mereka bisa tahan lama.Dari sekian banyak boyband dan girlband, hanya akan ada segelintir yang bertahan,” tegas Bens Leo. Dengan penampilan yang seragam dan begitu-begitu saja, keberadaan boyband dan girlband terancam tidak akan bertahan lama.

Selain itu, kemampuan vokal juga akan memengaruhi audiens. Bens Leo mencontohkan, Cherrybelle dari sembilan orang penyanyi, praktis hanya lima yang jago nyanyi.Sisanya hanya menjadi dancer. Alhasil, kemampuan seperti ini harus dibenahi agar girlband ini bisa bertahan di tengah sengitnya girlband lain yang bermunculan. “Mereka juga harus bisa menciptakan lagu. Band yang personelnya tidak ada yang mampu menciptakan lagu, umurnya tak akan lama,”ujar Bens Leo.

Senada, pengamat musik Denny Sakrie dalam beberapa kesempatan juga menyebutkan minimnya kreativitas dari sejumlah boyband dan girlband menjadikan tren ini hanya sesaat saja.Sebab,nyaris tidak adanya boyband dan girlband yang sanggup menciptakan lagu sendiri.Pada sisi lain,membeli lagu dari orang lain mendorong pengeluaran yang lebih banyak.

“Salah satu kelemahan mereka adalah tidak ada yang bisa menciptakan lagu sendiri,” terang Denny Sakrie. Tak hanya itu, pola bernyanyi di televisi yang lipsync atau playbackjuga menjadikan boyband dan girlband ini hanya mengandalkan gerak dance semata dari para personelnya. Sementara kualitas suara kurang teruji.

Menguntungkan 

Tren boyband dan girlband membawa berkah bagi label rekaman. SM*SH, misalnya, sejak meluncurkan single I Heart You pada Oktober 2010 dan album pertama pada Juni 2011 sudah berhasil menjual 1 juta keping album di Indonesia. Mereka juga mampu melebarkan sayap hingga Malaysia dan Singapura, bermain di sinetron Cinta Cenat-Cenut (masuk musim kedua), hingga menjadi bintang iklan dari banyak produk.

Menurut Produser Eksekutif Ancora Music Kunto Handoyo, RBT lagu-lagu SM*SH juga sudah diunduh 2,5 juta kali.Kelompok vokal yang terdiri atas 7 orang ini juga rutin manggung off air tiga kali tiap pekan,belum termasuk manggung di televisi satu kali seminggu. Tarif manggungnya, Rp70 juta untuk tampil di acara off air. “Kalau di televisi lebih kecil tarifnya.Tapi kita biasanya minta fasilitas yang lebih istimewa,”kata Kunto.

Dengan raihan ini, tidak aneh jika banyak label rekaman lain tergiur memproduseri boyband atau girlband. Setelah SM*SH menangguk kepopuleran, sedikitnya ada 13 boybanddan girlbandbaru yang diorbitkan label rekaman yang berbeda-beda,mulai dari label rekaman kecil,label lokal sampai label internasional seperti Sony Music Entertainment. Bahkan pentolan band Vierra yang juga anak musisi Addie MS,Kevin Aprilio,berani mendirikan label rekaman demi mengorbitkan girlband bentukannya yang diberi nama Princess.

Catz Record, label rekaman yang menaungi Cherrybelle (ChiBi),girlband yang sekarang ini disebut-sebut sebagai yang paling populer, juga mengaku bahwa fenomena boyband/ girlband adalah bisnis yang menguntungkan.Menurutnya, pangsa pasar boyband dan girlband, yaitu pendengar usia SD-SMA dari kelas B-C, sangatlah besar dan potensial. Tak mengherankan,belum setahun mengorbitkan ChiBi, label rekaman yang juga menaungi band Naif dan penyanyi Andien ini sudah menyiapkan dua girlband baru untuk tahun ini.

“Tapi konsepnya beda dengan ChiBi.Yang satu lebih ke seksi smart, satunya lagi dangdut RnB,” ujar Rizki Kinoi, print media promotionCatz Record Sony Music Entertainment (SME) tak mau kalah dengan mengusung boyband XO-IX. Meski mengaku mengikuti tren boyband, label rekaman internasional ini mengaku selektif dalam memilih anggota boyband-nya. Produser SME Jan Djuhana menekankan bahwa para personel XO-IX yang berjumlah 9 orang semuanya memiliki vokal yang layak untuk menjadi penyanyi.

Ditambah lagi,aksi panggung mereka cukup ekstrem, misalnya dua personelnya yang mampu melakukan salto di atas panggung yang tergolong kecil. “Vokal yang bagus ini terbukti karena mereka diminta untuk tampil di program acara musik di televisi yang dikenal sangat mengandalkan vokal yang bagus,” kata Jan yang sedang menyiapkan album pertama XO-IX yang rencananya dirilis pada pertengahan tahun ini. Meski begitu, jika ingin tampil menjadi yang paling populer, XO-IX harus punya strategi yang lebih canggih.

Pasalnya,Ancora Music sudah menyiapkan beberapa terobosan untuk membuat SM*SH tetap berada di posisi teratas, mulai dari mengadakan kompetisi danceyang bekerja sama dengan perusahaan multinasional, membuat film yang menempatkan SM*SH bukan sebagai boyband sampai menyediakan fasilitas di website yang bisa membuat penggemar mereka memprogram alarm dan peringatan tertentu (misalnya waktunya belajar) dengan suara atau pesan dari para personel SM*SH. 

0 Responses for “ Musik Indonesia Kian Ceria”

Leave a Reply

Recently Commented

Recent Entries

Photo Gallery

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Sitemap