Mantan Sales Sukses Bisnis Gerai Busana Muslim

Posted on and filed under . You can follow any responses to this entry through theRSS 2.0 . You can leave a response or trackback to this entry from your site

“Rezeki dan hidup sudah ada yang mengatur dan dijamin oleh Tuhan”. Itulah falsafah hidup yang sangat sederhana dari Rosihan, seorang pengusaha busana muslim bermerek Saqina. Kesederhanan inilah yang membuatnya mampu menjalankan usaha meski tidak mudah. 

Dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga pedagang busana, orang tua Rosihan yang hanya lulusan Sekolah Rakyat (setingkat Sekolah Dasar) sukses mendidik anak-anaknya untuk bisa berprestasi di sekolah dan meneruskan kuliah di perguruan tinggi negeri. Rosihan yang lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) mencoba mengikuti jejak kedua orang tuanya berdagang.

Dia mengakui, berdagang adalah ilmu dasar yang sudah tertanam sejak masa kanak-kanak.“ Saya mencari bisnis yang sederhana, simpel, dan hasilnya lebih besar.Kemudian saya mencoba membuka usaha,” ujarnya di Jakarta kepada SINDObeberapa waktu lalu. Mengawali pekerjaan sebagai sales produk di salah satu perusahaan teknologi informasi (TI) pada Januari 1997- Februari 2000,Rosihan banyak belajar mengenai pemasaran, marketing, dan manajemen praktis.

Menurutnya, selama bekerja dalam kurun waktu tiga tahun,dia menginginkan pekerjaan lain yang lebih menantang. Gayung pun bersambut. Pada 2000 lalu Rosihan mendapatkan tawaran bekerja di salah satu perusahaan internet sebagai marketing. Meyakini internet sebagai teknologi masa depan, akhirnya pria kelahiran Jombang,Jawa Timur itu berhenti bekerja di perusahaan lama dan bergabung di perusahaan baru.

“Internet merupakan bidang baru yang saya yakini sebagai teknologi masa depan. Dari itu,saya memutuskan bergabung sebagai sales, marketing, solution development, dan project manager,”ungkapnya. Selang dua tahun Rosihan bekerja di perusahaan internet, dia pun lagi-lagi merasa tidak puas dan kurang tertantang dengan pekerjaannya. Dia menginginkan pekerjaan yang menghasilkan pendapatan lebih besar.

Akhirnya pada Desember 2001, Rosihan memutuskan untuk merintis dan menjalankan usaha sendiri. Dimulai dari kamar kerja di rumah dan bermodalkan gaji terakhir sebesar Rp7,5 juta untuk membeli komputer dan printer,Rosihan mulai mencari proyek TI sendiri.“Selama tiga bulan saya mengerjakan proyek pertama senilai Rp30 juta dan uang tersebut menjadi modal awal mendirikan usaha IT pada Maret 2002,”kenangnya.

Pada 2002-2007 merupakan perjalanan bisnis TI Rosihan sebagai Web Application Developer. Puluhan proyek sendiri maupun subkontraktor telah dia kerjakan dengan baik. Namun, bapak empat orang anak itu merasakan kelelahan luar biasa karena semua terpusat pada dirinya. “Hal tersebut merupakan khas self employee, semua pekerjaan masih belum bisa terdelegasikan dengan baik,” imbuh Rosihan.

Terbesit panggilan masa lalu, akhirnya Rosihan mencoba membuka usaha lain yakni bisnis busana muslim yang diberi merek Saqina. Rosihan menceritakan, bisnis tersebut sebagai bisnis kedua yang dia jalani dan bermodalkan dana dari sisa bisnis TI. Namun, lanjutnya, modal awal yang sesungguhnya adalah ketikabergabungdengankomunitas Tangan di Atas (TDA).

Di komunitas tersebut, Rosihan belajar bagaimana mengumpulkan aset properti menjadi modal bagi bisnis. Pada Juli 2006, Rosihan membuka toko busana muslim pertama yang cukup besar.Melihat hasil bisnisnya bagus dan positif, pria yang mempunyai hobi membaca buku,traveling, shopping, dan hiking ini pun memberanikan diri membangun jaringan toko busana muslim di beberapa kota dalam kurun waktu satu tahun.

Rosihan mengaku, semangatnya untuk membuat jaringan gerai tersebut dipacu oleh kawankawan di komunitas TDA melalui diskusi mastermind. Tahun berikutnya, Rosihan kembali membuka gerai baru, total enam jaringan toko busana muslim.“Hal yang paling penting ketika membangun jaringan toko yang tentunya membutuhkan modal besar itu bukanlah dana tunai, tetapi ilmu mengenai bagaimana mendapatkan modal,”paparnya.

Produk-produk yang dijual di tokonya bukan saja menjual produk busana muslim, melainkan juga perlengkapan muslim dari atas kepala sampai ujung kaki. “Saya menjual jilbab, kerudung, blus, gamis, setelan, bawahan rok dan celana, mukena, sarung, peci, sajadah sampai kaus kaki,” kata Rosihan. Sedangkan untuk perlengkapan aksesoris,pria yang bernama lengkap Mohamad Rosihan tersebut juga menjual bros,jepit,dan gelang.Dia juga berinovasi dengan menjual kaos distro muslim.

Awal 2008,Saqina mulai melakukan pemasaran melalui internet dengan webstore saqina. com. Rosihan mengungkapkan, pada 2009-2010 adalah tahun yang sangat penting membangun fondasi toko online- nya,dengan investasi di infrastruktur operasional dan teknologi. Jaringan toko online Saqina menjual produk muslim ke seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua, regional ASEAN terutama Malaysia,

Singapura, Brunei Darussalam, dan di beberapa negara seperti Hong Kong, Dubai,Turki, Prancis, Amerika Serikat (AS),dan Australia. Seiring pembukaan gerai baru, karyawan yang dipekerjakan Rosihan pun semakin bertambah,mulai dari empat karyawan, saat ini berjumlah 45 orang tenaga kerja. Seperti wirausaha lainnya, Rosihan mengaku sempat pula menghadapi kesulitan dalam menjalankan bisnis.

Menurutnya, hal utama yang dihadapi adalah membangun kompetensi diri menjadi seorang pengusaha yang pintar dan cekatan. “Bukan modal, bukan juga pasar, melainkan bagaimana kita secara bersamaan harus belajar, mempraktikkan, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan hasilnya,” ungkapnya.

Dia menambahkan, berhasil atau tidak, hal tersebut merupakan kendala tanpa akhir sehingga dapat membesarkan bisnis yang sudah dibangun. Usaha yang dijalankan Rosihan memang terbilang tidak mudah. Untuk mencapai kesuksesan seperti saat ini, sarjana teknik Geodesi ITB tersebut mengaku harus selalu belajar dan bekerja.

0 Responses for “ Mantan Sales Sukses Bisnis Gerai Busana Muslim”

Leave a Reply

Recently Commented

Recent Entries

Photo Gallery

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Sitemap