Namun sebelum rencana kebijakan tersebut direalisasikan, perlu ada peningkatan kredibilitas UN terlebih dahulu. Melalui peningkatan itu diharapkan bisa menjadi bagian dari upaya menyatukan sistem. Lebih lanjut Mendikbud mengungkapkan, adanya UN yang menggunakan sistem 60–40% mampu menurunkan jumlah ketidaklulusan siswa di SMA hingga 1,4% dan di SMK 3,4%.

“Nilai rata-rata juga tergeser dari 6,15 menjadi 6,17,” jelasnya. Menurut dia,hasil UN menjadi prasyarat masuk PTN merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas SMA. Karena itu, jika implementasi ini berhasil akan berdampak positif bagi sistem pendidikan. Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi menyatakan, kebijakan tersebut sangat mungkin diterapkan selama UN dapat terselenggara dengan kredibel.

Hal itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Kredibilitas pelaksanaan UN sendiri nantinya dapat diukur melalui beberapa indikator. Beberapa indikatornya seperti laporan dari pengawas, guru, dan perguruan tinggi yang ditunjuk hingga perbandingan hasil UN antardaerah.

“Kami akan membentuk tim evaluasi untuk melihat kredibilitas pelaksanaan UN di masing- masing daerah,”tutur Djemari. Pihaknya akan menyiapkan agar hasil UN bisa menjadi syarat masuk PTN. Karena itu, komunikasi antara penyelenggaraan UN dan kampus akan terus ditingkatkan. Salah satunya dalam pembahasan kualitas soal-soal UN dan pengawasannya.

Rektor ITB Akhmaloka menjelaskan, sejak tahun lalu UN memang sudah menjadi prasyarat masuk perguruan tinggi negeri. Ini dibuktikan dengan adanya seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) di mana yang lulus UN sudah lulus tahap pertama. Selain UN, ITB meminta seleksi administratif lain seperti pemeriksaan rapor serta peringkat sekolah bersangkutan, yang dilihat dari performa alumni sekolah itu,di ITB hasilnya seperti apa.

Menurut dia,ada 3.200 kursi yang ditawarkan di ITB dan kesemuanya itu ditawarkan bagi calon mahasiswa yang lulus UN. Pengumuman SNMPTN sendiri diumumkan sesudah pengumuman UN,sehingga jika mahasiswa itu lulus SNMPTN dengan nilai tinggi tetapi tidak lulus UN, maka otomatis akan gugur.“Sebanyak 60% peserta SNMPTN dari jalur undangan 40% dari tertulis.

Kami sejak tahun lalu tidak membuka jalur mandiri,”ungkapnya. Anggota Komisi X DPR Raihan Iskandar berpendapat,UN belum sejalan dengan PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Pasalnya masih banyak yang perlu diperbaiki dari segi pelaksanaan hingga kredibilitas lulusannya; masih banyak sekolah yang mengatrol nilai anak didiknya hingga memenuhi persyaratan kelulusan. “UN sebaiknya diperbaiki dari segi kualitas guru dan sistem sekolahnya, agar perguruan tinggi mau percaya dengan lulusan UN,“katanya.