”Kita juga punya dana penanggulangan bencana di Kemenkes,Kemenhub,Kemen PU,Kemensos, ”ungkapnya. Berdasarkan data yang dilansir Kemenko Kesra, jumlah bencana di Indonesia sebanyak 1.545 kali. Banjir merupakan bencana yang paling sering melanda wilayah Indonesia sebanyak 394 kali dan kebakaran berada di urutan kedua sebanyak 346 kali.

Korban meninggal dunia dan hilang terbanyak berasal dari kecelakaan transportasi, yaitu 497 jiwa,diikuti tanah longsor 177 jiwa dan banjir 156 jiwa.”Jumlah pengungsi akibat bencana selama 2011 sebanyak 294.124, dan sekitar 190 ribuan rumah mengalami kerusakan akibat bencana,”katanya. Menteri asal Partai Golkar ini menambahkan, hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam penanggulangan bencana adalah percepatan sistem pelaporan,

pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), penguatan BPBDBPBD, dan peningkatan penggalangan organisasi penanggulangan bencana.”Saat ini baru terbentuk 387 BPBD. Organisasi kemasyarakatan penanggulangan bencana seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana), Karang Taruna, Pramuka, dan PMI,”tambahnya. Sementara itu,

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meningkatkan kesiapsiagaan guna menghadapi kemungkinan terburuk erupsi Gunung Ijen di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, rapat koordinasi siaga darurat bencana Gunung Ijen terus dilakukan di Posko Aju Siaga Darurat,Bondowoso. ”Masalah gunung meletus, itu rahasia Tuhan. Namun, kita harus tetap siaga terhadap sapaan Tuhan lewat perilaku alam,” ungkap Syamsul di Jakarta kemarin.